Pengaruh Korupsi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Studi Empiris Negara-Negara Asia Pasifik
Abstract
Abstak
Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan korupsi dan pertumbuhan ekonomi. Untuk menganalisis digunakan data pooling. Jumlah data cross-section adalah 14 negara di Asia Pasifik dan data time-series adalah sembilan tahun. Dari hasil uji redundant fixed effect test dan correlated random effects-Hausman test serta pertimbangan teknis didapatkan model terbaik adalah fixed effect model. Berdasar hasil regresi, korupsi memilki signifikansi yang positif terhadap pertumbuhan ekonomi 12 negara di Asia Pasifik. Artinya, korupsi (Corruption Perception Index/CPI) bukan menjadi grease of wheel atau pelicin roda perekonomian negara-negara tersebut. Sedangkan variabel lain yang positif signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi adalah foreign direct investment dan pengeluaran pemerintah untuk kesehatan. Hasil analisis yang lebih mendalam menunjukkan bahwa dari 12 negara yang dijadikan obyek penelitian ternyata hanya lima negara yang korupsinya berpengaruh terhadap petumbuhan ekonomi yaitu dua negara positif signifikan (Jepang dan Korea Selatan) dan sisanya (Brunei Darusalam, Timor Leste dan Kamboja) negatif signifikan.
Kata kunci: IPK, pertumbuhan ekonomi, data pooling, fixed effect model dan grease of wheel.
Abstract
The research want to analysis about corruption and economic growth. The method of analysis use pooling data. Number of cross-section data are14 countries and times-series data are nine years. The best model obtained from redundant fixed effect test, correlated random effects-Hausman test and technical consideration. The model is fixed effect model. Based on regression output, corruption havepositif significant to 12 Asia Pasific countries economic growth. So, corruption are not become a grease of wheel for that countries. If corruption (corruption perception index/CPI) increase, economic growth increase too. While, another variables like FDI, and government budget for healthy have positive significant to the economic growth. Actually, only five countries in which the CPI variable significantly to economic growth. Two countries have positif significant (Japan and Korea) and another have negatif significant (Brunei Darussalam,Timor Leste, and Kamboja).
Key words: CPI, economics growth, pooling data, none, fixed, and grease of wheel
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)DOI: http://dx.doi.org/10.24856/mem.v31i1.281
Article Metrics
Abstract view : 6046 timesPDF (Bahasa Indonesia) - 0 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2016 Media Ekonomi dan Manajemen
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.