KAJIAN ANGKUTAN MASSAL BERBASIS RELUNTUK TRANSPORTASI BERKELANJUTAN DI KOTA SEMARANG

Dhony Priyo Suseno

Sari


Kondisi transportasi di Kota Semarang sangat memprihatinkan, persentase penggunaan modatransportasipadatahun2014yaitusepedamotor(79%),mobildinas/pribadi(18%),selebihnyakendaraan lain (3%). Untuk menghindari ancaman gridlockmaka Pemerintah kota Semarangtelah mengembangkan angkutan massal berbasis jalan yaitu BRT, tetapi dirasa belum optimalkarena BRT Semarang tidak mampu memenuhi standarPermenhub RI NO. 10 Tahun 2012khususnyatentanglajurkhususdanSKDirjenPerhubunganDaratNo.687/AJ.206/DRJD/2002khususnya tentang pelayanan Headway, waktu henti dan waktu tunggu. Pemkot Semarangberencana mengembangkan tren transportasi massal berbasis rel yaitu LRT dengan konsepTOD dengan jumlah rute 9 koridor. Diharapkan nantinya angkutan massal dapat terintegrasidengan semua jenis moda (darat, laut, udara) untuk keberlanjutan transportasi hijau di kotaSemarang.

Teks Lengkap:

PDF

Article Metrics

Sari view : 868 times
PDF - 0 times

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.