Analisis Efektifitas Kereta Api Bandara di Indonesia

Dhony Priyo Suseno

Sari


Salah satu program RIPNAS 2030 dari Kementerian Perhubungan RI Ditjen Perkeretaapian adalah pengembangan jaringan dan layanan Kereta Api Bandara yang terintegrasi dengan Kawasan TOD (Transit Oriented Development). Indonesia telah memiliki 5 (Lima) KA Bandara dari total 12 (Duabelas) target transportasi massal berbasis rel yang melayani relasi Bandara-Kota. Namun kehadirannya dirasa belum efektif karena sampai saat ini persentase okupansinya masih dibawah 50%. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui standar efektif Kereta Api Bandara berdasarkan SPM (Standar Pelayanan Minimum). Penelitian dilakukan di Tiga Kereta Api Bandara (Jakarta, Palembang, Solo) secara visual di kawasan stasiun, di stasiun, dan dalam perjalanan Kereta Api, guna mencari data primer dan sekunder untuk kemudian dianalisa statistik. Hasil penelitian menunjukkan: aspek kehandalan kinerja operasional sangat efektif (waktu tempuh <1jam, ketepatan waktu 95%, keterlambatan 5%, frekuensi 44 trip Pulang Pergi, headway 18 menit), aspek kemudahan akses menuju stasiun bandara 100%, aspek kemudahan akses dari stasiun bandara menuju gedung terminal tidak efisien (jarak terlalu jauh dan hanya stasiun bandara Adi Sumarmo yang menyatu dengan gedung terminal), dan aspek tarif terjangkau masyarakat (< Rp. 50.000,-).

Teks Lengkap:

PDF

Article Metrics

Sari view : 2555 times
PDF - 0 times

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.