KONSEP WHOLE of GOVERNMENT DALAM PELAYANAN PUBLIK (Antara Harapan dan Realita)
Sari
ABSTRACT
The concept of Whole of Government (WoG) as a new perspective on implementing and understanding coordination between sector. Meanwhile the principles of collaboration, togetherness, unity in serving the demands of the community (public services) can be completed in a short time. The diversity of Indonesia in the context of ethnicity, religion, values and beliefs becomes a treasure of diversity that has two sides of a coin that are different from each other. Likewise also in the body of government, diversity also colors sectors that are relatively different from one another. Differences between sectors naturally encourage differences in vision and mission and orientation of each sector, which in turn will encourage competition or competition between sectors. One sector will see the other sector as not more important. Narrow mentality will be more concerned with each sector can continue to strengthen if the glue between sectors is weak or even non-existent. The increasing needs of the community for public services have led the government to make improvements, especially related to the system of government administration and public services. The complexity of procedures related to public services is a common phenomenon that has been faced by the people of Indonesia for years. Licensing that has to go through many doors and the duration of service that takes a lot of time becomes a problem of the community.
Keywords: WoG Concept, Collaboration, Community Service, Service Duration
ABSTRAK
Konsep Whole of Government (WoG) sebagai perspektif baru dalam menerapkan dan memahami koordinasi antar sektor. Sementara itu prinsip kolaborasi, kebersamaan, kesatuan dalam melayani permintaan masyarakat (pelayanan publik) dapat diselesaikan dengan waktu yang singkat. Keberagaman Indonesia dalam konteks suku bangsa, agama, nilai dan keyakinan menjadi khazanah kebhinekaan yang mempunyai dua sisi mata uang yang berbeda satu sama lain. Demikan juga dalam tubuh pemerintahan, keberagaman juga mewarnai sektor yang relatif berbeda satu sama lain. Perbedaan antar sektor secara alami mendorong adanya perbedaan visi dan misi serta orientasi masing-masing sektor yang pada akhirnya akan mendorong adanya kompetisi atau persaingan antar sektor. Satu sektor akan memandang sektor lain tidak lebih penting dari sektornya dan demikian juga sebaliknya. Mentalitas yang sempit akan lebih mementingkan sektor masing-masing bisa terus menguat apabila perekat antar sektor lemah atau bahkan tidak ada. Kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat terhadap pelayanan publik membuat pemerintah dituntut untuk melakukan perbaikan, terutama terkait dengan sistem penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik. Rumitnya prosedur terkait dengan pelayanan publik merupakan gejala umum yang telah dihadapi oleh masyarakat Indonesia selama bertahun-tahun. Perizinan yang harus melalui banyak pintu dan durasi pelayanan yang memakan banyak waktu menjadi persoalan tersendiri bagi masyarakat.
Kata Kunci : Konsep WoG, Kolaborasi, Pelayanan Masyarakat, Durasi PelayananTeks Lengkap:
XMLDOI: http://dx.doi.org/10.56444/mia.v17i1.1454
Article Metrics
Sari view : 3769 timesXML - 0 times
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.