PENGARUH JUMLAH TRAY DAN REFLUKS KOLOM DISTILASI PADA PROSES PURIFIKASI METANOL

Muhammad Rahman

Sari


Metanol merupakan salah satu energi alternatif yang dapat diperbaharui serta untuk menurunkan ketergantungan terhadap energi fosil di indonesia. Metanol memiliki sifat fisis tidak berwarna, mudah menguap atau volatil, mudah terbakar, dan memiliki bau yang khas. salah satu cara untuk memproduksi metanol yaitu dengan proses hydrotreating. Namun, Metanol yang diproduksi dari reaktor hydrotreating memiliki konsentrasi rendah. sehingga perlu adanya proses distilasi. Kolom distilasi digunakan untuk melakukan proses distilasi. dengan jenis tray yaitu bubble cap tray. Pada penelitian ini dilakukan 8 kali percobaan yaitu distilasi tanpa refluks dan distilasi menggunakan refluks. Percobaan ini dilakukan dengan jumlah variasi Tray yang berbeda yaitu 1, 2, 3 dan 4. Setiap percobaan menggunakan 10 L Metanol dengan Temperatur Umpan 65℃. temperatur kondensor 20℃ serta temperatur refluks 20℃. Waktu operasi setiap variasi adalah 60 menit. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa kondisi terbaik untuk distilasi metanol adalah distilasi dengan menggunakan refluks dengan variasi tray berjumlah 4. analisa karakteristik distilat berupa metanol yaitu viskositas 0,5599 mPa.s, densitas 0,7961 gr/cm3, Nilai kalor 5625,8322 Cal/gr, Titik nyala 25,3 °C, menurut hasil analisis produk metanol yang dihasilkan memenuhi standar American Society for Testing and Material yaitu ASTM-D115220.

Kata Kunci


teknik kimia

Teks Lengkap:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.56444/cjce.v4i2.4347

Article Metrics

Sari view : 395 times
PDF - 0 times

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.