EKSTRAK BIJI PEPAYA SEBAGAI INHIBITOR KOROSI BAJA KARBON DALAM MEDIA NACL DAN ANALISIS MODEL MENGGUNAKAN DESAIN EXPERT 11

Leony leonymargrita16@gmail.com Margrita, Cyrilla Oktaviananda, Lucia Hermawati Rahayu, Antonius Prihanto

Sari


Rusaknya kualitas bahan-bahan yang terbuat dari logam terutama di industri tidak dapat dihindari. Untuk mencegah kerusakan logam akibat karat diperlukan suatu bahan yang ditambahkan dalam jumlah sedikit untuk menurunkan laju korosi. Bahan ini sering dikenal dengan istilah inhibitor. Penggunaan inhibitor korosi merupakan salah satu cara yang efektif dalam mencegah korosi karena cara ini relatif murah dan prosesnya sederhana. Pemanfaatan limbah biji pepaya yang mengandung senyawa tanin belum optimal selain untuk ditanam kembali. Kandungan tanin pada ekstrak biji pepaya dapat dimanfaatkan sebagai inhibitor alami logam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi ekstrak biji pepaya terhadap laju korosi baja karbon dalam media korosif larutan NaCl 3 %. Penelitian diawali dengan maserasi biji pepaya dilanjutkan dengan penguapan hingga menghasilkan ekstrak biji pepaya. Data penelitian diolah dengan RSM (Response Surface Methodology)  menggunakan design expert 11. Penelitian dilakukan dengan variasi konsentrasi ekstrak sesuai dengan hasil rekomendasi design expet 11 yaitu (0,5 g/L - 2,5 g/L) dan lama perendaman (3 - 11 hari). Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor konsentrasi ekstrak dan waktu perendaman saling mempengaruhi nilai respon laju korosi inhibitor korosi dari ekstrak biji pepaya sebesar 82,75 %. Kondisi optimum laju korosi pada inhibitor korosi dari ekstrak biji pepaya adalah pada konsentrasi ekstrak 0,5 g/L dan waktu perendaman 9,25 hari dengan nilai laju korosi sebesar 50,796 mpy. Berdasarkan analisis ragam menggunakan desain expert 11 didapatkan hasil bahwa model laju korosi sampel baja karbon dengan inhibitor ekstrak biji pepaya mengikuti model kuadratik dengan persamaan Y= 0,4370A + 0,0100B + 0,8394AB + 0,0223A2 + 0,0143B2.


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


S. Hartanto and M. A. Wicaksono. (2018). “Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium guajava , Linn.) sebagai Inhibitor”. J. Tek. Mesin, 2 (1): 7–11.

P. Agarwal and D. Landolt, “Corrosion Inhibitors.,” in corros, sci, 2011, pp. 673–691.

0. K. Abiola, N. C. Ofarka, and E. E. Ebenso. (2004). “Inhibition of Mild Steel Corrosion in an Acidic Medium by Fruit Juice Citrus Paradisi”. Journal Corros. Sci. Eng., Vol. 5.

Y. Nugroho, “Pengaruh Inhibitor Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium guajava) Terhadap Laju Pipa Galvanis,” Universitas Islam Riau, 2019.

M. Favre and D. Landolt. (1993). “The Influence Of Gallic Acid On Teh Reduction Of Rust On Painted Steel Surface.,” J. Corrossion Sci., 24 (9):1481–1494

I. M. Sukadana, S. R. Santi, and N. . Juliarti. (2008). “Aktivitas Antibakteri Senyawa Golongan Triterpenoid dari Biji Pepaya (Carica papaya L.).,” J. Kim., 2 (1).

A. Ngatin, A. F. Wulandari, A. D. Saffanah, D. R. Suminar, and S. Setyaningrum. (2022). “Pemanfaatan Ekstrak Daun Jambu Biji Sebagai Inhibitur Korosi Baja Paduan dalam Medium Larutan NaCl,” Fluida, 15 (2): 113–120

A. D. Sri Anjani, Ihsan, and Rahmaniah, (2023). “Pengaruh Inhibitor Alami Dari Biji Nangka Terhadap Laju Korosi Baja Karbon Tinggi,” JFT J. Fis. dan Ter., 10(1): 1–15.

D. K. W. dan M. N. Almahdali K., “Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Biji Mangga (Mangifera Indica L.) Sebagai Inhibitor Organik Pada Korosi Paku Besi Dalam Medium Larutan NaCl,” J. Akad. Kim., 8(1):2477–5185.

J. B. Harborne, Metode Fitokimia Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan. Bandung: ITB, 1996.

D. Yuliwati, E Winaldo, R Kharismadewi. (2022) “Optimasi Gasifikasi Ampas Tebu Menggunakan Design Expert 11 untuk Memaksimalkan Rasio Syngas,” J. Distilasi, 7(1):28–40.

A. Asdim. (2007). “Penentuan Efisiensi Inhibisi Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) Pada Reaksi Korosi Baja Dalam Larutan Asam". Jurnal Ilmiah MIPA, 3:273–276.

H. V. Hermanta, D. R. Karomah, and N. W. Triana. (2021) “Pemanfaatan Tanin Kulit Kayu Mahoni Sebagai Inhibitor Korosi Pada Besi dalam Larutan NaCl 3 , 5 %". Chempro, 2(2):12–17.

A. Ernes, L. Ratnawati, A. K. Wardani, and J. Kusnadi. (2014). “Optimasi Fermentasi Bagas Tebu oleh Zymomonas Mobilis CP4 (NRRL B-14023) Untuk Produksi Bioetanol”. Jurnal Universitas Gadjah Mada, 34(3):247–256.

K. Kumari, S. Babu, and H. Rao. (2008) "Process Optimization For Citric Acid Production From Raw Glycerol Using Response Surface Methodology". Indian Journal of Biotechnology, 7:496-501.

R. A. Ramadhani, Riyadi, D.H.S., Triwibowo, B., dan Kusumaningtyas, R.D., (2017). “Review Pemanfaatan Design Expert untuk Optimasi Komposisi Campuran Minyak Nabati sebagai Bahan Baku Sintesis Biodiesel". Jurnal Teknik Kimia dan Lingkungan, 1(1):11-16.




DOI: http://dx.doi.org/10.56444/cjce.v6i1.5834

Article Metrics

Sari view : 13 times
PDF - 0 times

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.