ANALISIS PERBANDINGAN PENGGUNAAN MATERIAL RINGAN MORTAR-BUSA DENGAN MATERIAL TANAH SIRTU PADA PEKERJAAN TIMBUNAN JALAN (Studi pada : Proyek Pembangunan Flyover Purwosari)
Sari
Pembangunan fly over Purwosari (Surakarta) sepanjang 2.475m dikerjakan oleh penyedia jasa PT. Wijaya Karya (Persero) dan merupakan tujuan dari pemerintah kota untuk merealisasikan kebijakan mengentaskan permasalahan kemacetan, salah satunya yang muncul di perlintasan sebidang. Fly over Purwosari menggunakan teknologi Corrugated Mortar-busa Pusjatan (CMP)/ material ringan mortar busa sebagai pengganti timbunan jalan.
Dalam penelitian ini yang pertama dilakukan adalah mengidentifikasi masalah dan tujuan penelitian yang ada di daerah objek dengan litelatur yang ada kaitannya dengan permasalahan. Penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan studi kasus. Data berbentuk kuantitatif (angka), pembahasan disajikan dalam bentuk data dengan membandingkan dari segi biaya, waktu, dan kelebihan kekurangan dari masing masing metode kerja. Pembahasan dan tahapan analisis yang dilakukan antara lain mulai dari pengumpulan data, membuat metode pekerjaan, menghitung rencana anggaran biaya, mengidentifikasi resiko dan menganalisa kelebihan dan kekurangan dari kedua metode.
Dari analisis diketahui bahwa penggunaan material ringan mortar busa memiliki keuntungan pada metode pekekerjaan dan waktu pelaksanaan lebih cepat, serta ramah lingkungan. Tetapi kekurangannya adalah biaya yang dikeluarkan lebih besar. Sedangkan kelebihan utama penggunaan material pilihan sirtu adalah rencana anggaran biaya yang lebih kecil daripada material ringan mortar busa, tetapi penggunaan material pilihan sirtu memiliki banyak kekurangan, yaitu resiko penurunan tanah dasar yang tinggi, dalam pelaksanaannya perlu dilakukan perbaikan tanah dasar sebelum pekerjaan timbunan dikerjakan, proses pelaksanaan pekerjaan lebih lama dan kurang ramah bagi lingkungan. Bedasarkan analisa perhitungan biaya penggunaaan material ringan mortar busa Rp. 20.147.856.115,23 sedangkan material pilihan sirtu yaitu Rp. 5.634.164.544,37 sehingga terdapat efisiensi 72 % dengan waktu pelaksanaan timbunan mortar busa 17,5 bulan sedangkan timbunan material sirtu 31 bulan efisiensi waktu (43 %).
Dalam penelitian ini yang pertama dilakukan adalah mengidentifikasi masalah dan tujuan penelitian yang ada di daerah objek dengan litelatur yang ada kaitannya dengan permasalahan. Penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan studi kasus. Data berbentuk kuantitatif (angka), pembahasan disajikan dalam bentuk data dengan membandingkan dari segi biaya, waktu, dan kelebihan kekurangan dari masing masing metode kerja. Pembahasan dan tahapan analisis yang dilakukan antara lain mulai dari pengumpulan data, membuat metode pekerjaan, menghitung rencana anggaran biaya, mengidentifikasi resiko dan menganalisa kelebihan dan kekurangan dari kedua metode.
Dari analisis diketahui bahwa penggunaan material ringan mortar busa memiliki keuntungan pada metode pekekerjaan dan waktu pelaksanaan lebih cepat, serta ramah lingkungan. Tetapi kekurangannya adalah biaya yang dikeluarkan lebih besar. Sedangkan kelebihan utama penggunaan material pilihan sirtu adalah rencana anggaran biaya yang lebih kecil daripada material ringan mortar busa, tetapi penggunaan material pilihan sirtu memiliki banyak kekurangan, yaitu resiko penurunan tanah dasar yang tinggi, dalam pelaksanaannya perlu dilakukan perbaikan tanah dasar sebelum pekerjaan timbunan dikerjakan, proses pelaksanaan pekerjaan lebih lama dan kurang ramah bagi lingkungan. Bedasarkan analisa perhitungan biaya penggunaaan material ringan mortar busa Rp. 20.147.856.115,23 sedangkan material pilihan sirtu yaitu Rp. 5.634.164.544,37 sehingga terdapat efisiensi 72 % dengan waktu pelaksanaan timbunan mortar busa 17,5 bulan sedangkan timbunan material sirtu 31 bulan efisiensi waktu (43 %).
Teks Lengkap:
PDFArticle Metrics
Sari view : 2364 timesPDF - 0 times
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.