KEDUDUKAN HUKUM AKTA-AKTA NOTARIS DALAM EKONOMI ISLAM
Sari
ABSTRAKSI
Notaris adalah pejabat umum yang berwenang untuk membuat akta autentik dan memiliki kewenangan lainnya berdasarkan UUJN. Notaris dalam jabatannya (ex officio) membuat akta otentik mengenai semua perbuatan, perjanjian dan penetapan yang diharuskan oleh suatu peraturan umum atau oleh yang berkepentingan dikehendaki untuk dinyatakan dalam suatu akta autentik, menjamin kepastian tanggalnya, menyimpan aktanya dan memberikan grosse, salinan dan kutipannya, semuanya sepanjang akta itu oleh suatu peraturan tidak juga ditugaskan atau dikecualikan kepada pejabat atau orang lain. Fungsi daripada akta Notaris itu sendiri sebagai alat bukti yang memiliki kekuatan hukum sempurna (volledig bewijs). Prinsip kontrak dalam hukum Islam tak ubahnya seperti perjanjian atau perikatan yang dituangkan dalam sebuah akta pada umumnya. Kontrak dalam hukum Islam dikenal dengan akad terjadi antara dua belah pihak yang didasari asas kesepakatan para pihak untuk membuat suatu perjanjian atau perikatan yang didahului penawaran dan penerimaan (Ijab-qabul) mengenai suatu objek tertentu.
Kata kunci: Notaris, Akta, kontrak, Hukum Islam, Akad, officium nobile
ABSTRACT
Notary is a public official who is authorized to make an authentic deed and have more authority based UUJN. Notary in his office (ex officio) make authentic document concerning all deeds, agreements and determination required by a general regulation or by the concerned desired to be declared in an authentic deed, ensure certainty the date, save aktanya and give grosse, copies and excerpts, everything The deed along by a rule not also be assigned or excluded to the officer or others. Function than the deed of Notary itself as evidence has the force of law perfectly (volledig bewijs). The principle of contract in Islamic law is like a contract or engagement as outlined in a deed in general. Contracts in Islamic law known as the contract between two parties that is based on the principle of agreement between the parties to make an agreement or engagement that preceded the offer and acceptance (Ijab-qabul) about a particular object.
Keywords: Notary, deed, contract, Islamic law, Akad, officium nobile
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.56444/sa.v4i1.141
Article Metrics
Sari view : 1328 timesPDF - 0 times
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
ISSN : 2302-2752 http://u.lipi.go.id/1346221190
Isi Naskah jurnal menjadi tanggung jawab penuh penulis yang bersangkutan
Dikelola oleh Penerbit Jurnal FEB UNTAG Semarang. Email: untag@untagsmg.ac.id atau jurnalsamac@gmail.com